Membimbing
Peserta Didik yang Lamban
Oleh: Anissyafa'at Nurlatifah
Slow
Learning atau
lamban belajar merupakan salah satu bentuk kesulitan belajar. Peserta didik
yang lamban belajar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran,
menganalisa yang dipelajari,dan mengalami kesulitan dalam memahami isi
pembelajaran, serta sulit membentuk kompetensi,
dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Slow
Learning menunjuk
pada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akibat kelambanan dalam
perkembangan terutama perkembangan mental. Kemampuan peserta didik yang lamban
belajar lebih rendah dibanding perkembangan rata-rata teman sebayanya.
Kelambanan perkembangan ini disebabkan oleh tingkat kecerdasan atau IQ di bawah
rata-rata umum atau di bawah normal.
1. Ciri-ciri peserta didik yang
lambat belajar
Peserta didik yang tergolong lambat belajar
akan menampakkan gejala-gejala yang menjadi ciri-cirinya sebagai berikut :
a.
lamban. Peserta didik kelompok lambat belajar lamban dalam menerima dan
mengolah pembelajaran, lamban dalam bekerja, lamban dalam memahami isi bacaan,
serta lamban dalam menganalisis, dan memecahkan masalah.
b.
Kurang mampu. Peserta didik kelompok lambat belajar kurang mampu
berkonsentrasi, berkomunikasi dengan orang lain, mengemukakan pendapat, serta
kurang kreatif dan mudah lupa.
c.
Tidak berprestasi. Peserta didik kelompok lambat belajar prestasi
akademisnya rendah dan hasil kerjanya tidak memuaskan.
d.
Motoriknya lamban. Peserta didik kelompok lambat belajar, pada umumnya
lamban dalam belajar berjalan, terlambat dalam belajar berbicara, serta
gerakan-gerakan ototnya kendor dan tidak lincah.
e.
Perilaku negatif. Peserta didik kelompok lambat belajar sering memiliki
perilaku yang kurang baik, kebiasaan jelek, dan tidak produktif.
2. Memahami latar belakang peserta
didik lambat belajar
Untuk
memberikan bantuan dan bimbingan secara tepat, dan berhasil kepada
peserta didik yang lambat belajar, perlu dipahami berbagai hal yang melatar
belakanginya. Untuk kepentingan tersebut berbagai usaha yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :
a.
Studi Dokumentasi, yaitu mempelajari catatan-catatan pribadi.
b.
Mengumpulkan data baru sebagai pelengkap
Dalam
rangka memahami dan mengenal latar belakang peserta didik, sebagai upaya
melengkapi informasi yang sudah ada, perlu ditempuh cara lain disamping
mempelajari data pribadi peserta didik. Cara lain ini dapat dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut :
a.
Home visit (kunjungan rumah), yakni mengadakan kunjungan ke rumah orang
tua peserta didik untuk memahami situasi dan kondisi keluarga, dan
lingkungannya.
b.
Tes psikologi, untuk memahami kemampuan psikisnya
c.
Wawancara dengan orang tua atau temannya
d.
Observasi terhadap kegiatan peserta didik pada waktu bermain, atau
bekerja melakukan tugas kelompok untuk memahami hubungan sosial dengan
teman-temannya.
Dari
berbagai usaha yang dilakukan di atas akan diperoleh data yang dapat
menggambarkan latar belakang peserta didik. Perlu disadari bahwa tidak semua
data yang diperoleh relevan dengan masalah, sehingga perlu dilakukan seleksi
data. Seleksi data ini perlu dilakukan untuk memilah dan memilih data yang
berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan dipecahkan, dengan data yang kurang
atau tidak menunjang atau tidak berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
Sumber: http://mubhar.wordpress.com
Sumber: http://mubhar.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar