Sabtu, 15 Desember 2012

Membimbing Peserta Didik yang Lamban

Oleh: Anissyafa'at Nurlatifah

Slow Learning atau lamban belajar merupakan salah satu bentuk kesulitan belajar. Peserta didik yang lamban belajar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran, menganalisa yang dipelajari,dan mengalami kesulitan dalam memahami isi pembelajaran, serta sulit membentuk kompetensi,
dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Slow Learning menunjuk pada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akibat kelambanan dalam perkembangan terutama perkembangan mental. Kemampuan peserta didik yang lamban belajar lebih rendah dibanding perkembangan rata-rata teman sebayanya. Kelambanan perkembangan ini disebabkan oleh tingkat kecerdasan atau IQ di bawah rata-rata umum atau di bawah normal.

1. Ciri-ciri peserta didik yang lambat belajar
Peserta didik yang tergolong lambat belajar akan menampakkan gejala-gejala yang menjadi ciri-cirinya sebagai berikut :
a. lamban. Peserta didik kelompok lambat belajar lamban dalam menerima dan mengolah pembelajaran, lamban dalam bekerja, lamban dalam memahami isi bacaan, serta lamban dalam menganalisis, dan memecahkan masalah.
b. Kurang mampu. Peserta didik kelompok lambat belajar kurang mampu berkonsentrasi, berkomunikasi dengan orang lain, mengemukakan pendapat, serta kurang kreatif dan mudah lupa.
c. Tidak berprestasi. Peserta didik kelompok lambat belajar prestasi akademisnya rendah dan hasil kerjanya tidak memuaskan.
d. Motoriknya lamban. Peserta didik kelompok lambat belajar, pada umumnya lamban dalam belajar berjalan, terlambat dalam belajar berbicara, serta gerakan-gerakan ototnya kendor dan tidak lincah.
e. Perilaku negatif. Peserta didik kelompok lambat belajar sering memiliki perilaku yang kurang baik, kebiasaan jelek, dan tidak produktif.

2. Memahami latar belakang peserta didik lambat belajar
Untuk memberikan bantuan dan bimbingan  secara tepat, dan berhasil kepada peserta didik yang lambat belajar, perlu dipahami berbagai hal yang melatar belakanginya. Untuk kepentingan tersebut berbagai usaha yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Studi Dokumentasi, yaitu mempelajari catatan-catatan pribadi.
b. Mengumpulkan data baru sebagai pelengkap
Dalam rangka memahami dan mengenal latar belakang peserta didik, sebagai upaya melengkapi informasi yang sudah ada, perlu ditempuh cara lain disamping mempelajari data pribadi peserta didik. Cara lain ini dapat dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Home visit (kunjungan rumah), yakni mengadakan kunjungan ke rumah orang tua peserta didik untuk memahami situasi dan kondisi keluarga, dan lingkungannya.
b. Tes psikologi, untuk memahami kemampuan psikisnya
c. Wawancara dengan orang tua atau temannya
d. Observasi terhadap kegiatan peserta didik pada waktu bermain, atau bekerja melakukan tugas kelompok untuk memahami hubungan sosial dengan teman-temannya.
Dari berbagai usaha yang dilakukan di atas akan diperoleh data yang dapat menggambarkan latar belakang peserta didik. Perlu disadari bahwa tidak semua data yang diperoleh relevan dengan masalah, sehingga perlu dilakukan seleksi data. Seleksi data ini perlu dilakukan untuk memilah dan memilih data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan dipecahkan, dengan data yang kurang atau tidak menunjang atau tidak berkaitan dengan masalah yang dihadapi. 

Sumber: http://mubhar.wordpress.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar